Bagi beberapa wanita, hamil bisa semudah membalikkan
tangan, baik itu pada anak yang pertama atau malah anak keempat. Bagi sebagian
yang lain, untuk mendapatkan pembuahan
menjadi sebuah pekerjaan rumah setiap malam, usaha keras, lebih dan lebih umum,
suksesi tes kesuburan untuk membantu menentukan kemungkinan masalah kesuburan.
Bagi Anda yang baru saja mulai mencoba untuk hamil atau
telah berada dalam usaha untuk hamil, mungkin beberapa saran berikut dapat
membantu meningkatkan peluang Anda untuk hamil.
Berhubungan seks secara sering
Ini mungkin tampak seperti main-main, tetapi mengingat
jadwal banyak pasangan yang selalu sibuk, mudah untuk mengabaikan yang satu
ini. Atau, jika Anda tidak dapat menentukan siklus kesuburan atau memiliki
menstruasi yang tidak teratur, Anda dapat menutupinya dengan melakukan hubungan
seks setiap hari.
Mengetahui kapan Anda berovulasi
Wanita dengan siklus normal 28 hari bisa menghitung 14
hari dari hari pertama menstruasi untuk menentukan tanggal ovulasi. Jika siklus
Anda tidak teratur, kit ovulasi dapat membantu Anda menentukan waktu yang
paling subur.
Kebanyakan ovulasi kit mengukur tingkat luteinizing hormone (LH) - salah satu
hormon yang memberi sinyal ovarium untuk melepaskan telur. Hormon tersebut ada
dalam urin Anda. LH mulai meningkat sekitar 36 jam sebelum Anda berovulasi,
tapi kebanyakan kit tidak mendeteksi sampai 24 jam sebelumnya. Seorang wanita
dengan siklus 28 hari harus mulai tes urin nya pada hari sembilan atau sepuluh
setelah awal menstruasi, sehingga tidak akan melewatkan puncak masa suburnya.
Sebuah perangkat elektronik baru yang disebut ClearPlan
dapat dengan mudah mengukur LH dan tingkat estrogen, dan dapat memberi sinyal
ovulasi hingga lima hari sebelumnya.
Pemantauan lendir serviks adalah cara lain untuk melacak
ovulasi. Walaupun metode ini tidak dapat diandalkan, tapi tidak ada biaya
apapun. Metode ini mengharuskan Anda untuk memeriksa cairan serviks selama
beberapa bulan sampai Anda melihat sebuah pola. Estrogen menyebabkan lendir
tipis setelah haid, sedangkan meningkatnya kadar progesteron setelah ovulasi
membuat lender tersebut semakin menebal. Setelah dapat menentukan kapan masa
subur anda, rencanakanlah untuk melakukan hubungan seks beberapa kali menjelang
hari tersebut.
Perlu juga diperhatikan, beberapa faktor, seperti
obat-obatan dan antihistamin, bahkan obat kesuburan, dapat mengeringkan lendir
sehingga meyebabkan metode ini tidak akurat.
Mencatat suhu tubuh juga berguna untuk mencari tahu masa
subur. Suhu Anda biasanya menurun setengah derajat 24 jam sebelum berovulasi,
dan akan naik saat berovulasi. Tapi karena suhu tubuh basal dapat juga
dipengaruhi beberapa hal, seperti sakit dan kondisi yang lain, disarankan untuk
tidak bergantung pada metode ini saja.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas seks sebelum ovulasi
Segera setelah mengetahui puncak masa subur, lakukan
hubungan seks hari itu, ditambah dua hari berikutnya. Angka kehamilan mengalami
puncaknya dua hari sebelum ovulasi. Beberapa ahli berspekulasi bahwa saat
itulah lendir serviks secara optimum membantu perjalanan sperma menuju sel
telur dan memecah lapisan seperti cangkang pada sel telur.
Sperma bisa hidup di dalam rahim selama 24 sampai 48 jam,
yang berarti akan ada banyak waktu bagi sperma untuk menyambut sel telur
setelah ovulasi dimulai.
Alasan lain untuk berhubungan seks sebelum Anda
berovulasi adalah: Telur bertahan hanya 12 sampai 24 jam setelah ovulasi, jadi
jika Anda mulai ovulasi di pagi hari dan menunggu sampai malam hari untuk
berhubungan seks, telur mungkin kehilangan kelangsungan hidup pada saat sperma
sampai menemuinya. Selain itu, lendir serviks mulai menjadi menebal dan tak
tertembus setelah ovulasi, sehingga akan sulit bagi sperma untuk menembusnya
Nikmatilah
Yang paling penting untuk diingat adalah untuk menjaga
seks tetap menyenangkan. Ketika hubungan seks menjadi sebuah tugas, Anda hanya
akan melihat seks sebagai satu item pada to-do list Anda. Faktor psikologis
juga sangatlah penting dalam proses pembuahan.
Bersabar
Beberapa kondisi atau kebiasaan dapat mengganggu proses
pembuahan, setengah dari semua pasangan dapat hamil lebih dari enam bulan, dan
85 persen diantaranya dalam waktu satu tahun.